Akhirnya tragdei itu terulang
Dan aku kembali terluka
aku mencoba tuk pahami,
aku mencoba tuk mengerti,
Dan kau seakan memberiku harapan..
Dan ketika semakin hari aku semakin dekat denganmu,
Kau Hancurkan semua...
Aku nyalakan api cinta ini,
Namun api itu membakarku sendiri dalam kegalauan...
Aku tabur benih cinta ini,
Namun benih itu menyemaiku sendiri dalam keputus-asaan...
Aku bagai tersambar petir,
Namun aku kembali tegar terus bermunajat...
Cinta meninggalkanku sampai di sini...
Aku limbung, bingung, linglung...
Mencoba tuk lupakan semua
Tapi tak sanggup...
sampai tetes airmata terakhir ini mengeriing,
luka ini membeku...
hati ini bisa mebgikhlaskan semua...
Ya, Allah jujur, aku hampir tak kuasa menghadapi cobaanmu ini....
Balairung, 24 Februari 2009, 8.32 am
Sony Adam S.
Menjadi seorang geofisika, bukan berarti kita melupakan apa-apa yang dulu kita dapat dan kita pelajari... Menjadi sarjana geofisika bukan berarti kita hanya mempelajari akuisisi seismik ato sebagainya... ini hanya sisi lain dari kehidupan... kehidupan geofisika... kehidupan sastra....
Wednesday, February 25, 2009
Sunday, February 22, 2009
S.I.N.D.R.O.M
Februari.
Bulan.
Cinta.
Keabadian.
Ajang.
Perasaan.
Romantisme.
Asmara.
Takdir dan persimpangan.
Dimensi Ruang.
Dimensi Waktu.
Interaksi.
Kontradiksi in Terminis..
Di atas Hujan ini
Dan, kupandang keluar lanskap itu,
Tertoreh duka dan penuh harap,
Terpantul dalam tiap rinai titik hujan hari ini..
Aku merona memandang dan membayangkan,
Indahnya hujan di atas takdirku hari ini..
Fz-2008.
Monday, February 16, 2009
Pembunuhan Karakter
Berdikari di atas pijak sendiri..
Buatku mungkin sulit..
Rasanya seperti disokong bobot sekapal pesiar..
Rasanya seperti didukung energi sebola Faraday..
Menipu diri sendiri pun ayal bagiku..
Menghalalkan segala cara...
Melegitimasi pembunuhan karakter itu...
Aku ini merona..
Mencecar bagai badai..
Aku ini limbung...
Mengais bagai ombak..
Yang kulakukan ini lebih baik dari yang dulu pernah kau lakukan...
Kau satu-satunya yang kubenci dalam hidup ini...
Tapi... ketika transedensi karakter itu beralih..
Alih-alih, aku rindu padamu...
Buatku mungkin sulit..
Rasanya seperti disokong bobot sekapal pesiar..
Rasanya seperti didukung energi sebola Faraday..
Menipu diri sendiri pun ayal bagiku..
Menghalalkan segala cara...
Melegitimasi pembunuhan karakter itu...
Aku ini merona..
Mencecar bagai badai..
Aku ini limbung...
Mengais bagai ombak..
Yang kulakukan ini lebih baik dari yang dulu pernah kau lakukan...
Kau satu-satunya yang kubenci dalam hidup ini...
Tapi... ketika transedensi karakter itu beralih..
Alih-alih, aku rindu padamu...
Subscribe to:
Posts (Atom)