Tuesday, January 13, 2009

Ambivalensi

Terkadang aku jenuh menanti fajar..
Tak kunjung datang tak kunjung pergi..
Bersama semburat mega merah mengawal hari,
Menyejukkan laksana menghidupkan urat nadi..

Kemudian...
Kesangsian itu datang menjebak..
dengan hangat mentari yang mendesak..
Mencoba gantikan suasana dengan paradigma...

Semenit lalu aku berjanji ingin bersamamu..
Sedetik kemudian aku lupa menggantung..
Sejam lagi aku teringat kepadamu..
Setahun kemudian aku sudah kalap dan lupakanmu...

Ah.. benar-benar pagi yang penuh enigma..
Agnostik
Maha Benar Allah dengan segala firmanNya..
Mencurahkan rahmat kepadaku
secara ambivalen..

No comments:

Post a Comment